Tinggam Ikan Pari
Lebih 20 tahun lalu, dalam sebuah ekspedisi, saya pernah hidup dgn Nelayan pantai barat Sumatra. Disitu saya dikenakan dgn senjata rahasia para para lanun & Nakhoda tua. Senjata hidup dgn racun tak berampun. Pegangan Nan Kodo Baha hingga La Meme, Bajak Laut Prancis yg pernah menyerang Padang Muara. Ketika anda tergores saja, itu sudah menjadi tiket utk bertemu Sang Kuasa.
Ketika saya mengambil senjata yg datang dari dasar lautan masa itu, para pelaut yg mendampingi saya itu marah & menyuruh saya utk membunuh “pemiliknya”, padahal saya sudah siap melepaskannya hidup, kembali kedasar samudra, sebagai syarat agar racun disenjata itu bekerja.
Berpuluh tahun setelah peristiwa itu, senjata itu datang dari kedalaman lubuk Selat Sulawesi, lengkap dgn penawarnya. Barangkali benda ini telah berpindah tangan dari para pengarung lautan, jauh sejak Teluk Palu masih berpantai di Biromaru.
Serangkai cerita mistis menyeruak, tentang orang-orang Bajo yang dikirim para raja untuk mengawal perairan, sejak dari Buton hingga Sandakan, kemudian membuang sauh dari Mindanao hingga pantai Sabah Malaya. Akhirnya setelah memintas berhasil masa, mustika hidup dari kedalaman samudra itu, mendarat dirumah. #mangkutakraunsabalik
Selat Singapura, 23 November 2021